Jika Kita Tidak Diampuni di Ramadhan ini, Kapan Lagi??


“Barang siapa yang tidak diampuni dosanya di bulan Ramadhan, ia tidak akan diampuni di berikutnya kecuali ia melakukan kesaksian di Arafah.” (Ja’far Ash Shadiq ra)

Sudah barang tentu Ampunan Allah swt adalah salah satu yang kita ingin dapatkan. Secaraa….kita itu orangnya suka maksiat,,Upss ..’kita’??, Aku maksudnya hee.., ya..namanya juga manusia tempatnya lupa dan salah, yang penting kita bertaubat memohon ampun kepada Allah swt. Ampunan Allah swt adalah kegembiraan bagi setiap hamba. Sebab dengan ampunan itulah seorang hamba akan mendapatkan keselamatan dan keterbebasan dari hukuman akibat kesalahan yang pernah ia lakukan. Ampunan adalah jaminan mendapatkan segala yang baik dari Allah. Ampunan adalah pintu menuju kesenangan kita yang abadi, kelak di surga…

Di bulan Ramadhan, ampunan Allah datang dan dipadu dengan kegembiraan. Sebab Ramadhan adalah bulan ampunan yang Allah sediakan untuk kita. Berbanggalah kita mendapatkan peran di dunia ini sebagai seorang muslim, karena dengan kemusliman itu Allah menyediakan kita sarana ampunan dalam kegembiraan. Kegembiraan itu adalah Ramadhan. Hari-harinya adalah kegembiraan. Malam-malamnya adalah kegembiraan. Amal-amalnya adalah kegembiraan. Kedatangnyannya membewa kegembiraan, dan di akhirnya member kegembiraan, karena detik demi detik dari waktunya dan amal demi amal yang disediakan, semua dirangkai dan dihimpun dalam ampunan Allah SWT yang maha luas.

Pertama kali, Bergembiralah dengan Ramadhan.
 
Sebuah riwayat yang mungkin sering kita dengar: “ Siapa yang bergembira dengan kedatangan Ramadhan, maka Allah akan haramkan jasadnya disentuh api neraka”. (HR. Ahmad)
Woow..enak bangets ya kita,,hanya dengan bergembira aja, Allah sudah memberikan hadiah istimewa: keterbebasan dari api neraka.

Sekarang bergembira seperti apa sehingga membuat kita bisa tebebas dari api neraka??,Yups bener sekali, kita tiru karakter orang-orang beriman yang benar keimananya, selalu mempersiapkan dan berusaha mengadaptasikan diri mereka untuk sebuah beban kesulitan yang mungkin dijumpai dalam hidupnya, termasuk beban puasa satu bulan penuh di bulan Ramadhan. Mereka menyambut Ramadhan sering berpuasa sunnah, khususnya di bulan Sya’ban, seperti Rasulullah saw yang banyak melakukan puasa di bulan Sya’ban sebagai persiapan menghadapi bulan Ramadhan. Persiapan lain adalah bersungguh2 membangun ketaatan kepada Allah,menguatkan diri untuk tidak menoleh kepada hal-hal yang diharamkan Allah seperti berkata buruk, ghibah, fitnah. Dengan melakukan itu mereka akan memasuki dan menjalani bulan Ramadhan ini dengan rasa gembira dan penuh kemudahan; baik dalam berpuasa, shalat malam, berinfaq, menolong orang dan sebagainya bahkan ia akan mampu melakukan ibadah dan amal-amal itu dengan sebaik-baiknya, tanpa terasa beban apa-apa.

Mudah-mudahan kita mampu membangun kegembiraan kita, dengan kegembiraan seperti yang dilakukan oleh orang-orang beriman. Sebab hanya dengan kegembiraan seperti itu yang akan mendapatkan ampunan dan membebaskan kita dari api neraka.

Bersambung…..

0 komentar:

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Enterprise Project Management